Pengalaman Kami Buka Usaha Loket Pembayaran


Sudah sejak awal tahun (2010) kami membuka usaha loket pembayaran listrik dan telepon atau yang dikenal dengan Payment point Online Bank(PPOB).
Awal mula kami buka usaha ini sebenernya hanya ingin memberikan kegiatan untuk istri saja, dengan membuka loket itu istri jadi ada kegiatan baru tetapi tetap bisa memantau anak-anak yang masih kecil.


Memang sih ada modal komputer, koneksi internet gitu tapi itu kan memang sudah ada sebelumnya, komputer walaupun sudah mulai jadul, koneksi internet memang sudah langganan, printer ada, jadi istilahnya saya hanya mengoptimalkan potensi yang ada dirumah saja, katakanlah internet yang sudah unlimited kalau nggak dimaksimalkan kan rugi.

Karena modal sudah ada, mungkin hanya menambah variabel cost saja, seperti biaya listrik, telpon begitu. kalau kita ingin menghitung untung rugi membuka usaha itu sih, kalau hanya usaha loket PPOB tanpa ada tambahan usaha yang lain ya malah rugi jadinya. apalagi kalau pelanggan yang datang cuma sedikit.
Bagaimana bisa untung banyak kalau misalnya saja transaksi yang terjadi sekitar 200 an transaski per bulan (itu sudah lumayan banyak lho). kita dapat keuntungan Rp 1000/transaksi, berarti kan keuntungan yang kita dapatkan sekitar Rp 200an ribu. nah kalau kita hitung berapa modal listrik, telpon, internet, biaya tenaga kerja, ya nggak akan nutup keuntungan segitu.

Tetapi kalau seperti di tempat saya, usaha itu saya gabung dengan usaha yang lain seperti penjualan pulsa, Foto kopi, Cetak Foto, Tiket Pesawat, Alat Tulis Kantor dan sebagainya. Jadinya keuntungan tidak hanya diambil dari usaha PPOB saja.

Mungkin enaknya PPOB itu dijadikan usahan sambilan dirumah saja yang digabung dengan usaha rumahan yang lain. Justru akan membuat untung berlipat, soalnya kan PPOB bisa menjadi penarik bagi pelanggan untuk datang, setelah datang ke loket kita, kita pajang barang-barang dagangan yang lain, apalagi kalau yang ke loket ibu-ibu, pasti akan tertarik kalau kita tawarkan juga barang-barang yang disukai ibu-ibu. seperti baju, pernik-pernik, atau barang rumah tangga lainnya.

Ditempat saya, pelanggan setelah mereka bayar tagihan listrik, telpon dan sebagainya, mereka juga beli pulsa hp dan terkadang juga suka nanya kalau kita juga menyediakan jasa Penjualan Tiket Pesawat, Tiket Kereta Api, Cetak Foto, ATK, jual matrai dan sebagainya. Dengan begitu kita telah berpromosi secara gratis dan hari demi hari Pelanggan jadi bertambah.

Dari Pertama buka usaha PPOB (awal tahun 2010), di bulan pertama sampai bulan kedua pelanggan kami hanya sekitar 50 orang saja. Seiring dengan berjalan waktu hingga saat ini sudah hampir 3 tahun kami menjalankan usaha loket pembayaran(PPOB), jumlah transkasi loket sudah mencapai hampir 3000 transaksi perbulan. Alhamdulillah!


Saya juga ingin menghimbau untuk yang tertarik usaha PPOB, carilah tempat pendaftaran yang terpercaya, atau mungkin juga depositnya minimal, tidak ada batas atau target transaksi, kemudian juga tidak kalah pentingnya fee per transaksinya berapa, usahakan sebesar mungkin, kalau hanya 500 atau 600 jangan mau, kalau bisa minimal 1.000 atau diatasnya, kapan perlu yang feenya bisa kita setting sendiri sehigga keuntungan bisa maksimal. Dukungan teknisnya juga perlu diperhatikan soalnya bila terjadi gangguan cepat ditangani, kecepatan dan layanan deposit juga kalau perlu yang bisa sampai malam pun bisa melayani lebih baik.
Semoga Sukses!